HABONARON-SIMALUNGUN
Punguan Siraja Sonang dan Naimarata se Tanah Jawa berkomitmen akan mendukung dan memenangkan pasangan cabup nomor 3 (tiga) WD BISA pada perhelatan pilkada Simalungun tanggal 9 Desember tahun ini.
Hal ini diucapkan oleh perwakilan dari Punguan Siraja Sonang dan Naimarata, Sobar Samosir dan Linggom Gurning, disela sela acara adat upah upah doa dan restu kepada St Wagner Damanik agar bisa nenjadi parhobas dan memenangkan pilkada Simalungun, yang diadakan di Kecamatan Tanah Jawa pada, Selasa (13/10/2020).
Dihadapan yang hadir, Sobar Samosir dan Linggom Gurning mengatakan, bahwa punguan Siraja Sonang dan Naimarata telah sepakat dan berkomitmen mendukung dan memenangkan WD BISA dipilkada Simalungun.Selain itu, mereka juga berkeyakinan bahwa pasangan WD BISA kelak akan membawa perubahan di Simalungun.
“Kami mendukung penuh bere kami Wagner Damanik, dan kami yakin dan percaya bahwa bere kami ini nantinya akan membawa perubahan di Simalungun ini. Kita semua tentunya inginkan perubahan, sudah saatnya kita masyarakat Simalungun bersatu dan memilih yang terbaik, yaitu bere kami ini.”, ucap Sobar Samosir.
Linggom Gurning juga menambahkan, bahwa punguan Naimarata juga telah berkomitmen mendukung penuh sang Parhobas itu. Dan menurutnya, Wagner Damanik berhak mendapatkan itu, sebab dirinya juga satu bagian dari Keluarga Besar Naimarata.
“Kami dari keluarga besar Naimarata akan mendukung penuh saudara kami Wagner Damanik. Tanpa ditanya pun kami tetap akan mendukungnya, sebab Wagner Damanik juga adalah satu bagian dari keluarga besar Naimarata dan dia berhak mendapatkan itu dari kami”, tegas Linggom Gurning.
Dirinya juga akan menyerukan kepada semua keluarga besar Naimarata, Silau Raja dan Borbor Marsada agar jangan melupakan Wagner Damanik di pilkada Simalungun tahun ini.
“Saya mewakili keluarga besar Naimarata, menyerukan kepada semua keluarga besar Naimarata, Silau Raja dan Borbor Marsada, agar memilih saudara kami ini (Wagner Damanik-red) dipilkada Simalungun tahun ini. Sudah saatnya marga kita bersatu dan jangan mau terpecah belah, untuk Simalungun yang unggul”, ucapnya.
Dihadapan yang hadir, St Wagner Damanik juga mengucapkan rasa terima kasihnya yang besar kepada punguan Siraja Sonang yang tak lain adalah marga Tulangnya dan keluarga besar punguan Naimarata. Dirinya juga menunjukkan rasa optimisnya yang besar bahwa dirinya bersama Haji Abidinsyah Saragih akan mampu menenangkan pilkada Simalungun.
“Terimakasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan buat keluarga besar punguan Siraja Sonang yang tak lain adalah Tulangku sendiri, begitu juga dengan keluarga besar punguan Naimarata yang tak lain adalah diriku sendiri, yang telah memberikan restunya kepada saya dan Haji Abidinsyah Saragih untuk bisa menjadi parhobas di Simalungun ini. Saya tidak bisa melupakan ini semua, dan ini akan menjadi sejarah bagi saya dan keluarga saya betapa kasih itu saya dapatkan dari kalian semua orang orang yang mengasihi saya”, ucap WD dengan mimik terbata dan mata sedikit berkaca akibat menangis terharu.
Wagner juga mengatakan bahwa kehadirannya pulang ke Simalungun sejujurnya bukanlah untuk mengambil kekuasaan, melainkan hanya untuk bisa menjadi parhobas di Simalungun. Agar dirinya bisa membenahi Simalungun dengan baik dan akan menjadikannya satu daerah yang maju dan unggul.
“Jika Simalungun ini bagus sekitar 80 persen, saya tidak akan mau mencalon, itulah komitmen saya. Tapi lihatlah Tulang, lihatlah ampara doli serta abang abang saya dan ito ito saya yang ada disini, bagaimana kondisi Simalungun saat ini. Miris hati melihat fakta yang ada. Salahkah saya berniat tulus ingin membenahi ini semua? Dan saya berkeyakinan, Simalungun ini kelak kan menjadi daerah yang unggul. Sedikitpun saya tidak berniat mengambil dari sini, tapi jiwa raga saya dan Haji Abidinsyah Saragih akan kami curahkan untuk keunggulan Simalungun ini”, ucap WD BISA.
Diakhir acara tampak Wagner Damanik dan isteri diulosi oleh perwakilan punguan Siraja Sonang dan punguan Naimarata. Dan acara berakhir dengan makan minum bersama sambil serentak meneriakkan yel yel parhobas Simalungun sambil memberikan salam 3 (tiga) jari. (E1)