HABONARON-SIMALUNGUN
Teriring doa dan sukacita disaat keberangkatan WD BISA, Parhobas Simalungun bersama team menuju kampung halamannya Sipolha yang berada di Kecamatan Pamatang Sidamanik pada hari Minggu (25/10/2020) kemarin.
Pagi itu, alam yang begitu indah dan cuaca yang cerahpun menyambut kedatangannya, begitu juga dengan sapaan hangat dari masyarakat setempat ciri khas masyarakat Sipolha yang sudah terlihat sedari dulu bila mendapat kunjungan tamu.
Tapi disini kehadiran WD BISA bukanlah sebagai tamu dan bukan juga sebagai orang asing. Hal ini dikarenakan jauh hari sebelumnya, sang parhobas itu sudah kerap datang dan berkunjung ke Sipolha yang tak lain adalah kampung halamannya sendiri. Selain itu dirinya juga sebagai salah satu putra Simalungun yang terlahir memiliki garis keturunan dari Sipolha yang dulunya memiliki sejarah dalam perkembangan tanoh Habonaron Do Bona ini.
Sesampainya disana, Wagner Damanik atau yang lebih sering disebut WD BISA, langsung datang menyapa para masyarakat dan saudara-saudaranya yang tinggal dan berdomisili dikampung itu, ada yang dari Sipolha, Hutamula dan Tambun Raya. Nuansa kekeluargaan pun sangat terlihat ditempat itu.
Sebelum rangkaian acara adat memberangkatkan dirinya menuju kursi parhobas Simalungun berjalan, sebelumnya diisi dengan prosesi acara ziarah bersama, sesudah itu dilanjut dengan acara kebaktian dan makan bersama.
Ada hal yang membuat hati Wagner Damanik terkesan dan selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Didalam kondisi pandemi ini, dirinya dan keluarga masih bisa berbagi berkat kepada sesama. Dan saat itu secara langsung dirinya juga menyarankan kepada semua team dan keluarga agar membagikan atau menghantarkan makanan kepada masyarakat yang ada dikampung itu lewat cara door to door. Dan setelah semua terbagikan barulah makan bersama dapat dimulai.
“Ini adalah kampung halamanku, dan aku sangat mencintai tempat ini. Terimakasih untuk acara ini, kalian adalah keluarga ku dan aku merasakan bagai tinggal disini. Sudah banyak aku dapatkan berkat dari Simalungun, dan sudah saatnya aku membalas berkat itu lewat jalanku menjadi parhobas di Simalungun. Jika semua sudah terbagi makanan, mari kita berdoa dan makan bersama”, ucap WD BISA.
Usai acara makan bersama, kembali dirinya bercerita sebuah kisah dan pesan religius dari bapak Paus Fransiskus yang mengatakan hidup akan jauh lebih baik ketika orang bahagia karena kamu.
“Hal ini sangat relevan dengan kehadiran saya di Tanoh Simalungun, dan beberapa waktu yang lalu saya bersama istri dan tim WD-BISA datang berziarah di makam Ompung Dolok P Elpidius van Duijnhoven OFM CAP, seorang tokoh misionaris Katolik yang begitu luar biasa pelayanan dan kepeduliannya terhadap masyarakat Simalungun. Beliau berpesan, Hamhamhon hamma Hamhammu Ase Marhamham Ham, yang artinya Saling mengasihi, begitu damai pesannya”, ucap sang parhobas itu.
Dihadapan yang hadir, Wagner Damanik juga mengungkapkan ketulusannya ingin benar-benar merubah Simalungun menjadi satu daerah yang maju dan ungul. Dan secara tegas menyatakan bahwa kedatangannya ke Simalungun bukan untuk mengambil.
“Saat itu saya berdoa di pusaranya, dengan harapan kiranya kami dapat mengikuti pesannya. Sejalan dengan itu, kalaulah Tuhan berkehendak dan masyarakat menjatuhkan pilihannya kepada pasangan WD BISA disaat Pilkada nanti, dari awalpun kami sudah berkomitmen bahwa Keinginan melayani hadir duluan sebelum keinginan memimpin, kami hanya ingin menjadi parhobas, bukan untuk menjadi raja yang haus disembah dikampung sendiri”, tutupnya.
Usai acara terlihat masyarakat saling berebutan ingin bisa bersalaman dan sekedar berselfi ria dengan WD BISA sambil meneriakkan yel yel parhobas Simalungun seiring memberikan salam tiga jari. (E1)