HABONARON-SIMALUNGUN
Parhobas Simalungun, Wagner Damanik, atau yang lebih sering disebut dengan sebutan WD BISA, mendapat salam tiga jari dari warga saat datang menyapa warga sekaligus menghadiri undangan pesta pernikahan salah seorang warga di Nagori Bahapal Raya Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun pada Sabtu (10/10/2020).
Dihadapan sang parhobas Simalungun itu, wargapun menyampaikan keluhan dan serta harapannya agar kelak nanti bisa memberi perhatian untuk kampung mereka, terutama terkait masalah jalan rusak disana serta menjaga masalah stabilitas harga komoditas pertanian yang menurut mereka kian terperosok.
Dalam pertemuan tersebut, Wagner Damanik dan Istri M br Purba juga didaulat oleh warga untuk berfoto bersama dengan pengantin serta keluarga dengan gaya salam tiga jari.
Setelah usai menghadiri pesta, Wagner Damanik dan istri serta rombongan langsung datang kembali menyapa dan berbaur dengan warga Bahapal Raya sembari ngopi bareng sambil bercerita.
D Purba, salah seorang warga dihadapan WD BISA mengungkapkan kesulitan yang dihadapi warga terutama terkait jalan rusak yang ada didaerah mereka, walaupun sebenarnya Bahapal Raya itu letaknya tidak jauh dari ibu kota kabupaten Raya.
Selain itu, dirinya juga mengungkapkan dan berharap agar kiranya nanti WD BISA mampu menstabilkan masalah stabilitas harga panen komoditas pertanian yang sering tidak menentu sehingga telah merugikan masyarakat petani.
Dihadapan masyarakat, Wagner Damanik mengatakan bahwa dirinya maju dalam kontestasi Pilkada Simalungun kali ini bukan untuk mengejar kekuasaan. Menurutnya, keinginan untuk melayani itu sudah ada jauh sebelum keinginan untuk memimpin. Kehadirannya kembali pulang ketanoh Habonaron do Bona hanya untuk bisa menjadi Parhobas. Yang dalam arti sederhana adalah seorang pelayan masyarakat Simalungun.
“jika kelak dipercaya oleh rakyat untuk memimpin Kabupaten Simalungun, saya bersama wakil saya akan bekerja keras setulus hati menuntaskan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat Simalungun. Kehadiran saya ditanoh Habonaron do Bona adalah untuk Simalungun, dan bukan untuk kelompok ataupun golongan yang ada disini”, ucapnya.
WD BISA juga mengatakan, bahwa kunci untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat adalah transparansi dan konsistensi. Kita harus transparan kepada rakyat, harus jujur dan terbuka tentang anggaran biaya yang dimiliki Pemkab untuk bisa memperbaiki jalan yang rusak tersebut. Dan yang paling penting lagi kualitas pembangunan jalan harus benar-benar sesuai aturan bestek dan jangan dicurangi.
Selain itu, kehadiran Camat dan Pangulu Nagori juga harus di dukung agar dapat berperan maksimal mengajak masyarakat untuk merawat jalan agar daya tahan jalan semakin tahan lama sehingga tidak cepat rusak. Dan semuanya harus disiplin, baik itu kenderaan yang melintas jalan agar tidak melebihi tonase kemampuan jalan.
“kehadiran saya disini hanyalah untuk mewujudkan Simalungun yang unggul. Dan saya akan bahagia jika bisa mewujudkannya bersama rakyat. Sebab saya dan wakil saya juga tercipta dari rakyat dan kelak akan memberikan totalitas yang maksimal untuk rakyat, dan ini tidak bisa ditawar, ucap sang parhobas itu. (E1)